Pada kesempatan ini saya ingin membagikan pengertian tentang
TROUBLESHOOTING JARINGAN
1. Pemecahan
masalah Lapisan Fisik ( Physical Layer)LAN.
Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari
semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk
mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik
dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk
menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke
perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini
yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media
fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical
Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.
o Menspesifikasikan standar untuk
berinteraksi dengan media jaringan.
o Menspesifikasikan kebutuhan media untuk
jaringan.
o Menetukan karakteristik kabel untuk
menghubungkan komputer dengan jaringan.
o Mentransfer dan menentukan bagaimana bit
data dikodekan.
o Format sinyal electrical untuk transmisi
lewat media jaringan.
o Sinkronisasi transmisi sinyal.
o Menangani interkoneksi fisik (kabel),
mekanikal, elektrikal dan procedural.
o Mendeteksi error selama transmisi.
a. Identifikasi
masalah dan lapisan fisik
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk
meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya.
Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik,
modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta
beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP /
STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup
IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network
Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.
b. Standart
pengkabelan EIA 506
Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry
Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri
ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat,
coklat.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat,
coklat.
Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar
internasional dalam Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan
warna kedua Pin dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu
straigh-through dan cross-over:
1. Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan
warna yang sama pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki
urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru,
oranye, putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki
urutan warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah satu Pin
adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki urutan warna
berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa
menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin memiliki
urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang
tidak sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)
2. Cross over
Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki
urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak
boleh sembarangan, karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan
warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan
warna berdasarkan standar T568B.
jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada
Pin Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3
pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin
kedua.
Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang
sejenis (mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router,
Switch).
untuk lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar
dibawah ini
c. Pengujian
kabel pada jaringan.
Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN
Tester,diperoleh data sebagai berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala
jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari
nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala
berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah
yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus.
Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa
korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
2. Troubleshooting data link layer LAN
Deteksi kesalahan
Strategi pertama menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting
codes) dan strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error
(error-detecting codes). Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid,
maka penerima dapat berkata bahwa telah terjadi error pada tranmisi (Codeword
Hamming). Salah satu kode pendeteksian yang digunakan adalah kode
polynomial/cyclic redundancy code (CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan (P3) adalah 0, diasumsikan bahwa
probabilitas dari error bit (Pb) adalah konstan untuk setiap bit yang dapat
dinyatakan dalam :
Gambar prinsip deteksi error (kesalahan)
Contoh-contoh protokol data link
• HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini
diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar
atau salah. Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan
yang terjadi pada pengiriman berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi
lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena
paritinya akan benar.
Contoh :
ASCII huruf "A" adalah 41h
100 0001 ASCII 7 bit
1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001 ASCII dengan pariti genap
b. Longitudinal Redundancy Check / LRC
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan
bit pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok
karakter yang dikirimkan. Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter
ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
DATA FLOW
longitudinal check
V C 1 0 1 0 0 1 1 0 1 LRC
E H 1 0 0 1 0 1 0 0 0 Horizontal
R E 0 1 1 0 0 0 0 0 1 Parity
T C 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Bits
I K 1 0 0 0 1 0 0 1 0
C 0 0 0 1 1 0 1 0 0
A 1 1 1 0 0 1 1 0 0
L
1 1 0 0 0 1 0 1 0
Gambar Longitudinal Redundancy Check
Tiap blok mempunyai satu karakter khusus yang disebut Block
Check Character (BCC) yang dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara
sebagai berikut : " Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua bit dari blok
yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan pariti genap
dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan seterusnya".
Contoh :
Bit 0 : 1 1 1 1 0
Bit 1 : 1 0 0 0 1 B
Bit 2 : 0 0 0 0 0 C
Bit 3 : 0 0 0 0 0 C
Bit 4 : 0 0 0 0 0
Bit 5 : 0 0 0 0 0
Bit 6 : 1 1 1 1 0
Parity : 0 1 1 1 0
Kerugian : terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per
7 bit untuk karakter.
Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik
yang sukar. CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari
sejumlah bit atau pesan yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang
dikenal sebagai sebuah Frame check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah
k+n bit. Pada penerima membagi frame yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada
sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit,
karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan
menggunakan rumus matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang
hanya operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga
diinterpretasikan operasi Exlucive Or (XOR).
IEEE lapisan MAC48-bit addressing
MAC Address terdiri dari 48 bit tetapi biasanya ditulis
dalam 12 bit Heksadesimal dengan ketentuan 6 bit sebagai kode pabrik yang
ditentukan oleh IEEE dan 6 bit berikunya adalah nomor serial peralatan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
Untuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara
pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara logik pengalamatan secara
logik biasa disebut dengan IP Address (nomor IP), berada pada layer network nomor
IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk mengidentifikasi komputer pada
jaringan namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh NIC (Network
Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.
Switch sebagai multi port jembatan
Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan penjembatan taktampak (penghubung penyekatan (segmentation)
banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada
satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data
link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch
memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta
(multi-port bridge).
Fungsi Switch
Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini
digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untukmenghubungkan kabel-kabel
UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satudengan komputer yang lain. Dalam switch
biasanya terdapat routing,routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk
melakukankoneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC
address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch
meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis
mengurangi traffic network.Switch memelihara daftar MAC address yang
dihubungkan ke port-portnyayang ia gunakan untuk menentukan kemana harus
mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP
address,switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.
Simbol Switch
Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah Switch seringkali dinyatakan dengan
simbol khusus. Berikut ini di sajikan simbol yang digunakan untuk menggambarkan
Switch.
Cara Kerja SWITCH
A. Menggunakan Power Cycle
1. PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data
tersebut merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari
penerima karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP
adalah paket data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
2. Lalu oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang
terhubung untuk mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut
masih berupa ARP. Karena yang dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1
dan PC3 menolak dan PC2 menerima sinyal tersebut.
3. PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi
informasi MAC Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2
sudah menerima sinyal tersebut.
4. Oleh switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke
komputer asal tanpa menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena
switch lebih cerdas dibanding HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal
sinyal.
5. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima
selesai. Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat
amplop bewarna ungu adalah paket ICMP.
6. Oleh PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima
,yaitu PC2 Oleh switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh
komputer terlebuh dahulu.
7. Oleh PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa
PC2 telah menerima paket ICMP dari PC0.
8. Switch mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
9. Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0
ke PC2 menggunakan switch.
B. Tanpa Power Cycle
Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana
status komputer mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol “Reset
Simulation”. Sehingga pada simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa
sinyal ARP, dikarenakan MAC Address yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah
terdeteksi pada kasus sebelumnya.
1.Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2.
2. Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
3. Lalu oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2.
Kondisi ini terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga
switch pun bisa langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
4. Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah
menerima paket dari PC0.
5. Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0
sebagai pengirim awal.
6. Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir
dan status ICMP adalah Successful.
Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan
Layer 3 pada lapisan OSI.
ATM Switch : Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun
dalam bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung
informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
ISDN Switch : ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang
dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat
pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan
yaitu interface yang digunakan berupa ISDN card atau ISDN router.
DSLAM Switch: A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering
diucapkan dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke
Internet. Ini adalah perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari
penyedia layanan, yang menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber
Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone Internet line menggunakan
multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil di lokasi terpencil
dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke lokasi
sebelumnya di luar jangkauan efektif.
Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada
lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya
mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari
segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN
modern semakin diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch
Ethernet dan jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas
ke perjalanan hanya selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan.
Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke
bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari
pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain),
manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima
informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah
jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex
(duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses bersama-sama).
Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch
jaringan]|switch]] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut
dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan
menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk
membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted
Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink,
maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
3. pemecahan masalah lapisan transportasi
jaringan LAN
a. UDP ( User Datagram Protocol ) adalah transport layer
yang tidak andal ( unreliable ), connectionless (tidak berbasis koneksi) data
yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti
pada TCP. Selain itu, data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data
sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari
host asal ke host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan
meminta kembali pakcet yang rusak atau hilang. UDP merupakan kebalikan dari
transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat
mengirimkan paket – paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan
terhadap paket dengan koneksi yang tidak andal ( unreliable service ). Koneksi
yang andal selalu memberikan keterangan apabila pengiriman data gagal,
sedangkan koneksi yang tidak andal tidak akan mengirimkan keterangan meski
pengiriman data gagal. UDP tidak menjamin kevalidan data saat data sampai ke si
penerima.
b. TCP ( Transmission Control Protocol ) merupakan protocol
transport yang andal ( reliable ), dikarenakan protokol TCP mempunyai mekanisme
yang memastikan packet dapat diterima oleh client. Pada saat TCP mengirimkan
data ke penerima, TCP akan memberikan state acknowledgement. Apabila state acknowledgement
tidak diterima, maka TCP akan secara otomatis mengirim ulang data dan menunggu
dengan selang waktu tertentu namun apabila dalam selang waktu tertentu TCP
gagal mengirimkan data, maka koneksi akan dihentikan. TCP memiliki algoritma
yang digunakan untuk memperkirakan round-trip time ( RTT ) yaitu waktu yang
dibutuhkan pada saat pengiriman data antara client dan server. TCP mempunyai
karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented).
Sebelum terjadi proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua
belah pihak melakukan caal request dan call accept. Protokol TCP menggunakan
jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur,
jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
c. Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas
beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP
header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.
Nama field
|
Ukuran
|
Keterangan
|
Source Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang
mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source
IP Address dalamheader IP dan field Source Port dalam field header
TCP disebut juga sebagai source socket, yang berarti sebuah
alamat global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
|
Destination Port
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang
menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP
Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP
disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat
global ke mana segmen akan dikirimkan.
|
Sequence Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di
dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset,
meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN
(Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial
Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte
stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
|
Acknowledgment Number
|
4 byte (32 bit)
|
Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam
aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si
penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan
bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.
|
Data Offset
|
4 bit
|
Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai.
Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header
Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam
header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP
tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP
dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data
Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran
terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
|
Reserved
|
6 bit
|
Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim
segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
|
Flags
|
6 bit
|
Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam
jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push),
RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
|
Window
|
2 byte (16 bit)
|
Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki
oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut
sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang.
Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP
memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat
dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim
segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer.
Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini
adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan
segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal
ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control.
|
Checksum
|
2 byte (16 bit)
|
Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya
dan payload-nya). Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama
proses kalkulasi checksum.
|
Urgent Pointer
|
2 byte (16 bit)
|
Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent"
dalam segmen.
|
Options
|
4 byte (32 bit)
|
Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP.
Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat
diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.
|
d. NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan
mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.
4. pemecahan masalah (troubleshooting ) LAN
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system
yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang
mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa
digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau
e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private
network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan
untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host
name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk
mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di
jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP)
address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu
ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan
menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa
IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer
anda dengan komputer lainnya.
Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki
yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root
domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk
root domain adalah (“.â€).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
com : Organisasi Komersial
edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara
(id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified
domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat
fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah
domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan).
Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers.
Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries.
Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS,
menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward
Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer
(host) ke IP address.
Resolvers mengirimkan queries ke name server
Name server mencek ke local database, atau menghubungi name
server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan
mengirimkan failure message
Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP
address yang diberikan name server
Net bios
NetBIOS (singkatan dari istilah dalam
bahasa
Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi
yang dibuat oleh
International
Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan
Microsoft yang mengizinkan
aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan
jaringan,
tanpa memperhatikan
protokol transport yang digunakan. Versi
NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari
NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node saja.
Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node dalam
sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol
TCP/IP (NetBIOS
over TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC1002, dan RFC 1088.
Fungsi NetBIOS
Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia
juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman
paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan
oleh naming services.
Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan
sedemikian rupa sehingga pengiriman paket dapat dipantau dan dikenali.